- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sumber: bahassemua.com
Cakram adalah senjata lempar yang dikenal oleh bangsa India kuno. Bentuknya seperti logam pipih dengan gerigi tajam di pinggirnya dengan panjang 5 sampai 12 inchi.
Kata Cakram berasal dari bahasa sansekerta yang berarti "roda". Senjata ini muncul dalam mitologi Hindu dan wiracarita India seperti Mahabharata dan Ramayana. Senjata ini terutama digunakan oleh kaum Sikh.
Namun, cakram yang digunakan dalam olahraga atletik ini adalah berbentuk piringan dan biasanya terbuat dari karet atau baja sehingga tidak membahayakan bagi para penggunanya.
PERALATAN
Ukuran berat cakram dalam olahraga lempar ada dua jenis, yaitu 1 kg untuk putri dan 2 kg untuk putra. Putri-putri setingkat SMP sampai kejuaraan umum dan Olimpiade menggunakan cakram seberat 1 kg. Bagi anak-anak putra setingkat SMP dan SMA, mengingat usia serta tubuh yang belum tumbuh sepenuhnya, sebaiknya menggunakan cakram dengan berat 1 - 2 kg.
Mahasiswa dan umum menggunakan cakram seberat 2 kg. Untuk latihan cakram yang dibuat dari baja penuh, baja dengan perpaduan kayu, atau karet boleh digunakan. Keuntungan cakram dari bahan tersebut adalah tidak mudah rusak.
CARA MEMEGANG CAKRAM
Dalam memegang cakram perlu memperhatikan dan menyesuaikan ukuran tangan masinh-masing atlet, karena postur tubuh masing-masing atlet tidak sama.
Bagi yang tangannya cukup besar, meletakkan tepi cakram pada lekuk pertama dari jari-jarinya. Jari-jari terbuka sedikit dengan jarak yang sama antara masing-masing jari. Cakram melekat pada telapak tangan pada titik berat dari cakram atau sedikit dibelakangnya. Makin panjang jari-jari seseorang atlet lempar cakram, semakin mudah cakram dapat dipegang kuat-kuat.
Cara lain bagi mereka yang mempunyai tangan besar adalah jarak antara jari-jari tidak sama semua, jari telunjuk dari jari tengah berhimpit jadi satu. Maka kalau pada cara pertama, pengerahan tekanan oleh jari-jari yang berhimpitan itu.
Letak jari-jari sama dengan yang pertama, tetapi telapak tangan tidak menyentuh cakramnya, oleh karena pergelangan tangan ditekuk. Tepi cakram yang belakang menyandar pada pergelangan tangan ini. Pangkal Ibu jari menyentuh sedikit pada badan cakram, ibu jari dekat dengan jari telunjuk.
pergelangan tangan agak diputar sedikit ke kanan. Cara ini dapat dilakukan karena memiliki jari-jari yang panjang dan akan sangat menguntungkan.
GAYA LEMPAR CAKRAM
Gaya yang sekarang dipakai adalah gaya 1 1/2 putaran. Pada gaya ini, pelempar berdiri membelakangi arah lemparan. Gaya yang lain ialah gaya 1 1/4 putaran yang sudah tidak dipakai lagi karena kurang efisien. Ada gaya lain lagi, yaitu gaya 1 3/4 putaran.
Pada gaya 1 1/4 putaran arah lempar berada di samping kiri pelempar, sedangkan pada gaya 1 3/4 putaran, arah lempar berada pada sisi kanannya. Gaya terakhir ini adalah gaya yang terbaru.
TAHAPAN DALAM MELEMPAR
Dalam melakukan lemparan dengan gaya 1 1/2 putaran ini, ada beberapa langkah atau tahapan yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
Persiapan
Dengan tenang atlet memasuki lingkaran dari belahan lingkaran lempar bagian belakang. Pelempar dapat mengambil posisi yang enak. Ketegangan otot sedang-sedang saja. Arah lemparan berada dibelakangnya. Kedua kaki dibengkokkan sedikit pada lututnya. Berat badan terbagi pada kedua kaki.
Mata ditujukan ke belakang lingkaran yaitu dihadapannya. Sekedar untuk penenangan dan untuk persiapan tangan yang membawa cakram diayun-ayunkan ke samping kanan dan kembalinya, diatas pundak kiri. Kalau perlu tanpa berhenti di atas pundak. Untuk mengimbangi gerakan tangan, tangan atau lengan kiri ditekuk serileks mungkin di depan dada. Tumit kaki kiri dapat juga diangkat pada waktu cakram berada di samping belakang badan pelempar.
Gerakan lengan dan kaki ini adalah untuk menjaga keseimbangan badam juga untuk memperlancar gerakan tangan kanan. Badan pun berputar ke kanan. Setelah dirasa sudah tenang, cakram dibawa sejauh-jauhnya ke belakang. Badan berputar pada panggulnya, lengan kiri menyilang di depan dada. Badan membungkuk sedikit agar penarikan tangan kanan ke samping belakang dapat lebih jauh, kepala ditengokkan ke kanan dan kaki kiri berdiri pada ujungnya.
Perputaran Badan
Setelah melakukan persiapan, langkah selanjutnya adalah melakukan gerakan lemparan. Untuk mendapatkan lemparan yang maksimal maka perlu diperhatikan perputaran badan saat akan melempar yaitu sebagai berikut.
Kaki kanan bengkok sedikit dan siap di jejakkan secukupnya untuk mengadakan perpindahan melewati kaki kiri, jadi arahnya kebalikan dari arah jarum jam.
Lengan kanan ditahan supaya tetap di belakang badan. Gerakan perputaran didahului dengan menengok ke kiri kearah perputaran. Hal ini sangat penting karena perputaran selanjutnya diarahkan oleh pandangan, jadi putaran badan terarah.
Badan dijatuhkan ke depan sedikit dan mengadakan perputaran ke kiri. Lengan kanan jangan ikit bergerak dan jangan membantu perputaran badan. biarkan lengan untuk sementara pasif saja menggenggam cakramnya di belakang badan. Setelah badan bergerak memutar ke kiri, disusul dengan gerakan kaki kanan.
Lengan kiri membantu menjaga keseimbangan. Pada waktu badan sudah menghadap arah lempar, kaki kiri dijejakkan untuk membantu perputaran badan dan melanjutkan gerakan majunya.
Waktu berputar, pelempar dapat menjaga keseimbangan. Hal ini dapat dicapai dengan membungkukkan badan ke depan. Dengan gerakan yang seakan-akan terjerumus ke depan ini, akan mempercepat dan memperlancar awalan.
Pemindahan kaki dapat dilakukan dengan lompatan dan dapat juga dilakukan satu per satu. Dalam hal ini, kaki kiri tidak usah di angkat, tetapi cukup geser saja. Begitu kaki kanan mendarat, kaki kiri baru bergerak. Kemudian kaki kiri maju menuju arah lempar dengan melewati belakang kaki kanan.
Setelah kaki kanan hampir mendarat, kahki kiri baru dilebarkan. Begitu kaki kanan mendarat, kaki kiri mencari tempat dekat lingkaran lempar bagian depan. Yang menempuh awalan dengan melompat, bergerak majunya di dalam lingkaran dapat menurut garis zig-zag. Tetapi hal ini membutuhkan latihan yang baik, karena kalau belum mahir malah mengganggu kecepatan berputar.
Selama badan berputar, pundak kanan, lengan serta tangan kanan dan cakramnya tetap ditahan di belakang badan. Jangan sampai diayunkan ke depan, sebab akan memperpendek jarak yang ditempuhol oleh cakram. Ujung kaki kanan pada waktu mendarat menghadap ke belakang lingkaran, diputar menghadap ke arah lempar. Pada waktu siap untuk membuat jejakkan untuk melempar, badan tetap condong ke belakang sebelah kanan badan, lengan kiri di depan dada. Begitu kaki kiri mendarat, mulailah gerakan melempar.
Lepasnya Cakram
Gerakan berikutnya adalah melepas cakram, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Dengan tanoa berhenti lebih dahulu, kaki kanan yang sudah menghadap ke depan itu melakukan tolakan. Kaki kanan ditolakkan ke atas depan. Kaki kiri berfungsi untuk mengerem gerakan berputar dari kaki dan selanjutnya gerakan ini diteruskan oleh gerakan tangan.
Badan yang menggantung di samping belakang, mulai diputar ke kiri. Berat badan pun berpindah dari kaki kanan ke kaki kanan. Lengan kanan dinaikkan sedikit. Cakram itu masih berada jauh di belakang. Setelah waktunya di anggap tepat, karam dilemparkan ke depan atas.
Lengan kiri berfungsi untuk membantu keseimbangan. Kepala tengadahkan ke atas, mata melihat tinggi di atas horizon. Badan ditegakkan dada dibusungkan. Ujung kedua kaki menghadap arah lempar. Kekuatan melempar datang berurutan dari ujung kaki kanan, panggul, pundak kanan lengan dan tangan kanan.
Gerakan memutar panggul waktunya harus tepat dengan saat memutar pundak, gerakan ini harus beruntun, susul menyusul. Lepasnya cakram kira-kira membuat sudut 30 derajat dengan tanah dan setinggi dagu. Gerakan melepaskan cakramnya, dilakukan oleh jari telunjuk yang memutarnya dengan arah ke kanan yaitu arah putaran jarum jam. Mata mengikuti lajunya cakram. Lepasnya cakram diikuti oleh jatuhnya badan ke depan.
Menjaga Keseimbangan
Agar pelempar tidak sampai terlempar ke depan, kaki kanan dipindahkan ke depan dengan lutut tertekuk. Kaki kiri pindah posisi ke belakang, lengan kiri di bawa ke samping. Semua gerakan ini adalah untuk menjaga keseimbangan badan. Pandangan mata mengikuti lajunya cakram sampai jatuh ke tanah.
Keluar dari Lingkaran Lempar
Pelempar keluar dari lingkaran dengan tenang, tidak lari atau melompat, tetapi melangkah saja. Keluarnya harus lewat belahan linggkaran bagian belakang, setelah juri lapangan memberi tanda, bahwa jatuhnya cakram sah.
Demikian ulasan tentang lempar cakram, semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar
Jika ada yang ditanyakan, silahkan berkomentar